KUPANG, BERANDAWARGA.COM—Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang bisa menetapkan satu hari sebagai hari dimana para aparatur sipil Negara (ASN) memakai pakaian tenun bermotif sepe.
Jefri didampingi Ketua Dekranasda Kota Kupang, Ny. Hilda Riwu Kore Manafe saat peluncuran tenun ikat bermotif bunga sepe di Restaurant Subasuka Paradise, Senin (15/8/2022) sore menjelaskan, tenun motif sepe lahir dari gagasan Dekranasda Kota Kupang untuk menghadirkan salah satu kain tenun khas Kota Kupang.
Pemilihan motif bunga sepe dinilai tepat lantaran bunga sepe atau flamboyan adalah tumbuhan yang tidak hanya memberikan keindahan dengan warna merah dari bunganya, namun bisa mempercantik wajah kota serta memberikan kesejukan saat musim kemarau.
Menurut Jefri, keberhasilan Dekranasda adalah keberhasilan perjuangan Pemkot Kupang untuk terus menunjukkan hasil inovasi, khususnya para penenun di Kota Kupang yang sudah berhasil menunjukkan karya cipta kerajinan lokal baru yang menjadi budaya.
“Ini merupakan kebanggaan kita. Sepe adalah ciri khas bunga yang ada di Kota Kupang. Pada akhir Desember dapat dilihat bunga sepe warnanya merah. Ini sebagai tanda natal atau tahun baru. Ciri khas inilah yang diangkat ibu Hilda, Dekranasda dan penenun di Kota Kupang,” terang Jefri.
I amenyatakan, Pemkot akan terus membangun koordinasi agar tenun sepe dapat ditingkatkan menjadi busana yang mampu bersaing dengan tenun daerah lainnya.
Ia berharap motif tenun sepe dapat menunjukkan perpaduan hasil tenun dari para penenun di Kota Kupang, apalagi tenun motif sepe telah memiliki hak cipta.
“Saya harap dari tenun sepe dapat membangkitkan ekonomi masyarakat. Kita perlu berbangga karena Kota Kupang sudah memiliki tenun motif sepe,” tandas Jefri.
Motif sepe terdiri dari komposisi warna-warna lembut (soft), yang masing-masingnya mengandung makna filosofis yang mendalam. Warna oranye kemerahan kembang sepe melambangkan kekuatan, keberanian dan gairah dalam tindakan sekaligus kegembiraan menyongsong Hari Raya Natal.
Warna hijau daun melambangkan harapan akan perubahan yang lebih baik bagi Kota Kupang. Warna biru melambangkan keteduhan, ibarat laut yang siap menampung aliran air dari semua sungai. Demikian pula Kota Kupang sebagai Ibu Kota Provinsi NTT terbuka menerima siapa saja untuk menjadi warganya, tanpa melihat suku, agama dan ras.
Sedangkan warna cokelat menggambarkan persahabatan, kekeluargaan dan keharmonisan. Aspek menarik dari kain tenun Sepe Kota Kupang, yakni memancarkan kombinasi warna yang kuat namun teduh menenangkan menggambarkan karakteristik masyarakat yang heterogen namun toleran dan harmonis sesuai slogan Kota Kupang sebagai Kota Kasih. (berandawarga.com//**/tan)