KUPANG, BERANDAWARGA.COM— Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh menyatakan, dalam proses perencanaan pembangunan, kebutuhan akan data sangatlah penting untuk menunjang usulan yang akan diajukan.
Tanpa data yang lengkap, rancangan yang diajukan belum tentu diterima. Dengan launching ini data-data yang terintegrasi dan terpusat dapat dimanfaatkan pada setiap level pemerintahan dalam mempercepat proses pembuatan kebijakan,” kata George saat melaunching integrasi data Kotaku dengan Website Kota Kupang.
Launching berlangsung di lokasi penataan kawasan kumuh samping wisata mangrove Kelurahan Oesapa Barat, Jumat (23/9/2022).
Dengan launching tersebut, secara resmi Pemkot Kupang melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyiapkan ruang dan memberikan akses domain untuk konten program kotaku pada website resmi Pemda Kota Kupang.
Harapannya website tersebut akan menjadi pusat informasi dan edukasi serta ruang pembelajaran yang baik bagi pemda, stakeholder dan masyarakat dalam melanjutkan penanganan kumuh dan pencegahan berkembangnya kumuh baru di Kota Kupang.
Atas nama pemerintah dan masyarakat Kota Kupang, George menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat (Pempus) melalui Kementerian PUPR dan balai di NTT yang sudah membantu Pemkot Kupang membangun sejumlah infrastruktur dan menata kawasan kumuh lewat program Kotaku.
Tanggung jawab Pemerintah Kota Kupang saat ini adalah menjaga infrastruktur yang sudah dibangun oleh pempus tersebut.
Kerja Sama dengan TNI- Polri
“Pemkot Kupang akan bekerjasama dengan TNI dan Polri untuk melakukan operasi penertiban aset-aset pemerintah guna mencegah pengrusakan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab,” janji George.
Lebih lanjut ia berharap, aset yang sudah dibangun bisa dimanfaatkan secara baik untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya seperti lokasi penataan kawasan kumuh di Oesapa Barat yang bisa digunakan sebagai lokasi even budaya tingkat kelurahan.
Pada kesempatan yang sama dia menyampaikan, pemerintah dan masyarakat tentunya sangat mengharapkan agar program Kotaku bisa berlanjut di Kota Kupang.
Karena itu George minta kepada Bappeda Kota Kupang untuk segera menyiapkan surat pernyataan minat kepala daerah sebagaimana yang disyaratkan pemerintah pusat agar program tersebut bisa berlanjut.
Kawasan Prioritas
Kepala Seksi Wilayah I Balai Prasarana Permukiman NTT, Migel Ezron Elim menjelaskan, pemilihan kawasan Oesapa Barat sebagai kawasan prioritas berkaitan erat dengan konsep penataan ruang Kota Kupang sebagai Water Front City.
Sedangkan pembangunan infrastruktur permukiman untuk menunjang kawasan Oesapa Barat sebagai kawasan strategis ekonomi dan pariwisata.
Luas kumuh di kawasan Oesapa tertangani 12,6 Ha dengan adanya pembangunan jalan, drainase, air bersih, sanitasi (MCK) dan persampahan (TPS3R).
Dia berharap, infrastruktur yang telah terbangun dan akan diserahterimakan ke pemda menjadi aset Pemkot Kupang untuk dikelola dengan beberapa hal yang harus disiapkan oleh Pemkot Kupang diantaranya penyelesaian dokumen Land Acquisition Implementation Report (LAIR), Kelembagaan (OPD) dan mengalokasikan APBD untuk O&P/Business Plan.
“Pemkot Kupang dapat melanjutkan kegiatan penanganan kumuh di kawasan permukiman kumuh di Kota Kupang sampai tuntas dengan membangun kolaborasi bersama dan saling terintegrasi dan terpadu antar berbagai pihak vertikal, horizontal dan sumber pendanaan,” saran Migel.(berandawarga.com//**/tan)